» » 2014, Hujan dan Napak Tilas Masa Depan

2014, Hujan dan Napak Tilas Masa Depan

Penulis By on 01 January 2014 | 3 comments

Ini tulisan pertamaku sejak memasuki tahun 2014. Tak ada yang penting, tetapi sekedar ingin mencatat jika pagi ini bumi Jakarta dan sebagian besar wilayah Indonesia basah karena hujan, yang terjatuh beberapa menit setelah pergantian tahun berlalu, setelah jutaan anak manusia di negeri ini menyaksikan mainan bunga api di angkasa bertatutan dengan tiupan terompet tanda kegembiraan.

Saya bertanya apakah hujan ini anugrah Yang Kuasa mengawali tahun masehi ini? ataukah sekedar gejala alam yang biasa terjadi di tengah musim yang tak lagi menentu? Tak penting untuk mendebat soal cuaca ini, tetapi 2014 menjadi penting jika pikiran orang-orang Indonesia menjadi positif memandang tahun 2014 sebagai tahun yang penuh harapan, tahun menapaktilasi kemajuan, dan tahun kebangkitan bagi Indonesia Raya. Setidaknya, 2014 momentum Pemilihan Umum (Pemilu) menjadi titik awal memperbaiki nasib bangsa yang terpuruk karena korupsi, kolusi dan nepotisme. Itu juga jika kita bersepakat menjadikan arena Pemilu sebagai ‘pesta’ perubahan ke arah yang lebih baik.

Karenanya, ada harapan dari berkah hujan yang turun di pagi ini sebagai pendingin dan peneduh hiruk pikuk politik dari para caleg hingga Capres, bahkan berharap hujan ini sebagai peredam panas korupsi yang membara di tahun 2013, sekaligus menjadi penyejuk harapan rakyat Indonesia yang menginginkan kesejahteraan di tahun 2014 dan tahun-tahun berikutnya.

Memang, hujan pagi ini bukanlah ‘simsalabim’ untuk meredam aktivitas politik tahun ini, atau peredam bara korupsi yang menggerogoti para elit negeri ini, tetapi setidaknya ada harapan jika hujan ini sejenak mengawali tahun dengan meredam emosi dan syahwat negative yang melanda bangsa Indonesia di tahun 2013 lalu. Saya ingin berkata, 2014 adalah tahun menapaktilasi masa depan, jika kita memang menganggap tahun ini sebagai harapan besar.

Menyaksikan pergantian tahun di kawasan Bundaran HI-Jakarta yang bermandikan mainan kembang api, riuh tiupan terompet, dan gegap gempita pementasan panggung di kawasan ini, sejenak terpikir jika begitu banyak energi bangsa terkuras malam ini hanya untuk kegembiraan sejenak. Tetapi juga mengambil sisi positifnya, bahwa begitu besar harapan orang Indonesia termasuk di seluruh belahan dunia, bahwa segala kenaifan yang terjadi di 2013 terkubur dalam letupan-letupan kembang api, dan menyambut tahun 2014 dengan penuh warna keceriaan seperti kilauan bunga-bunga api aneka warna yang menghiasi langit-langit Nusantara.

Saya mengandai-andai, alangkah nikmatnya negeri ini, jika bunga-bunga api aneka warna itu sebagai gambaran kegembiraan atas tahun 2014 yang tak lagi penuh dengan hiruk pikuk korupsi, tak lagi diwarnai penyalahgunaan wewenang para pengambil kebijakan, tak lagi diwarnai keributan anggota dewan di Senayan yang selalu riuh dengan kepentingan partainya dan melupakan hak-hak mendasar dari rakyat yang diwakilinya, juga tak ada lagi cerita-cerita dari Istana yang konon terbelenggu oleh gurita korupsi dari persoalan Century hingga Hambalang. Dari persoalan Budiono hingga ganasnya tim Abraham Samad menggulung badai korupsi.

Kita semua pasti tersenyum jika di tahun 2014 ini, Abraham Samad cs menjadi ‘menganggur’ karena tak ada lagi korupsi membelit dimana-mana, dan tertawa renyah karena Mahkamah Konsitusi menganggur dari persidangannya karena tak ada lagi perkara-perkara politik yang berujung pada ‘permainan-permainan’ petak umpet para pelaku politik itu sendiri. Dan, rakyat bisa tertidur nyeyak dan terbuai oleh mimpi-mimpi indahnya, karena ia memilih wakil dan pemimpinnya yang benar-benar memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk mensejahterakan rakyatnya. Bukan sebaliknya, mendusin karena kegelisahan dari sebuah perlawanan yang tak bisa digelorakan karena dikuasai oleh pemimpin-pemimpin yang korup dan bermental tak ubahnya tikus-tikus got yang selalu tak puas dengan apa yang telah diperolehnya.

2014 kini membentang di depan bangsa Indonesia. semua telah siap berjalan di dalamnya, dan pagi ini kita memulai perjalanan itu, mencari jentik-jentik kemakmuran, dan menyusuri cahaya-cahaya kemenangan sebagai bangsa besar di muka bumi ini. kemenangan sebagai bangsa bermartabat, cinta damai dan bebas dari prilaku korupsi, kolusi dan nepotisme. Semoga!!
----------------
Jejak Pagi di bilangan Cikini-Jakarta, 1 Januari 2014






Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
comments

3 komentar

Ulfa Arief January 1, 2014 at 10:40:00 PM GMT+7
This comment has been removed by the author.
Ulfa Arief January 2, 2014 at 12:57:00 AM GMT+7

Semoga impian anak negeri.terwujud nyata dengan pemimpin yang bersih dan berkontribusi utk kemajuan bersama

Lowongan CPNS 2014 April 28, 2014 at 8:58:00 AM GMT+7

Semoga di tahun 2014 ini anak anak bangsa Indonesia bisa lebih sukses dan lebih berprestasi, Amin.



Lowongan Kerja CPNS 2014