» » Surat Raja-Raja Buton Banyak Tersimpan di Luar Negeri

Surat Raja-Raja Buton Banyak Tersimpan di Luar Negeri

Penulis By on 01 August 2010 | 1 comment

Dosen dari Universitas Leiden, Belanda, Surjadi mengatakan, surat Raja-Raja Buton banyak tersimpan di luar
negeri, diantaranya Perpustakaan Universitas Bibliotheekcub, Leiden, Belanda."Di Universitas itu tersimpan delapan surat Raja-Raja Buton, diantaranya dari Sultan Buton ke-26 Yakni Sultan Mahyuddin Abdul Gafur," katanya baru-baru ini.
            
Ia mengatakan, dari semua surat tersebut, yang tertua adalah surat tahun 1788 dan termuda 1802, tidak tertutup kemungkinan masih ada surat Raja-raja Buton lainnya yang tersimpan di sana, namun perlu waktu untuk melacaknya.

            Berdasarkan identifikasi kadikologis, kata Surjadi, dapat diketahui bahwa lima dari kedelapan surat di
Perpustakaan UB, Leiden tersebut adalah dari Sultan Buton ke-26, Sultan Muhyuddin Abdul Gafur yang memerintah di Buton tahun 1791-1799.

            Menurutnya, kelima surat itu berbahasa Melayu dan ditulis dengan aksara Arab-Melayu (Jawi). Seluruh surat itu termasuk koleksi "Rijks Instelling", Salinan surat-surat tersebut sudah ada di Indonesia termasuk di Buton.

            Kelima surat dari Sultan Muhyuddin Abdul Gafur itu, kata Surjadi, tanpa iluminasi. Bagian-bagian tertentu di dalam surat dicetak tebal oleh juru tulis istana yang menulisnya Kepala surat berasosiasi dengan bentuk kapal layar, seperti ditemukan pada surat dari beberapa daerah lainnya di Nusantara.

            Dijelaskan kelima surat tersebut memiliki stempel dengan menggunakan tinta hitam. Stempel di capkan pada bagian kanan surat surat, stempel surat tersebut menunjukkan besarnya pengaruh Islam dalam inskripsi stempel-stempel dari Kesultanan Buton.

            Dari transliterasi kelima surat Sultan Buton itu, dapat diketahui bahwa selama pemerintahannya, menghadapi berbagai masalah, diantaranya pemberontakan di salah satu daerah Kesultanan Buton yakni Kulisusu, yang menelan korban dan menghabiskan cadangan senjata, katanya.

            Selain itu, kata Surjadi, juga menceritakan terjadinya kebakaran hebat di Kesultanan Buton yang menghabiskan kompleks Istana Wolio dan rumah-rumah pejabat serta gudang mesiu dalam surat itu, musibah terjadi tahun 1792. (zah)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
comments

1 komentar:

USAHA BERSAMA January 31, 2011 at 6:26:00 PM GMT+7

ass wt wb. bagaimana kita bisa dapar copy surat surat tsb. ini sangat membantu...kerja bagus maimu