seperti merawat mekar bunga di taman, maka di hatinya akan tersemai
aneka ragam kehidupan yang menawarkan makna-makna keindahan…
hatinya akan penuh warna-warna kegembiraan, penuh cinta dan kedamaian…
dan ia tak akan terpenjara dalam kebimbangan….
Manusia yang hidup dalam suasana kelemah-lembutan..
Maka ia akan merasakan ketenangan, begitu juga jika ia memelihara cinta
Maka ia akan merasakan kekuatan dari sesuatu yang bernama kasih sayang….
Manusia yang punya hati, adalah mereka yang punya kelemahlembutan..
Sebab manusia adalah mahluk yang terlahir dari kelemahlembutan…
Seperti cinta Sang Khalik ketika mencipta Adam…
Sayangnya…nilai cinta manusia itu bergerak ke dalam lembah kegersangan…
Menuju pada dunia kebencian, menyilang perbedaan dan bertahta dalam keegoisannya,
Padahal ia diberi akal untuk menyuburkannya dengan warna-warni kehidupan…
Diberikan cinta, diberi kasih sayang dan diberi akal untuk melihat kejernihan…
Lalu apakah kita membiarkan diri larut dalam kegersangan itu?
Sementara kita memiliki taman hati yang tersemai dengan canda, tawa dan keriangan..
Dunia hari ini yang penuh cinta adalah dunia masa depan yang penuh dengan kebahagiaan…
Karena jangan memenjarakan diri jika kita masih punya warna…
Sebab warna itulah yang membuat manusia menjadi agung…
Warna itu bernama akal.. yang membeda antara baik dan buruk…
Katakanlah cinta jika Anda masih bisa…..
Sebab di dalamnya punya banyak kekuatan…
(renungan pagi hari di batas Cikini, 22 Agust’ 2013)
