Malam ini hatiku tersayat..
Seorang anak usia lima tahun berjalan gontai..
Ia menapaki kota ramai nan permai..
Menjumput gelas-gelas bekas minuman mineral sambil bersungut…
Anak kecil berlalu pergi…
Ia lalu duduk mengasoh menatap langit-langit…
Mataku tak lagi memandang…ia tenang..
Deru mesin berjalan tiada peduli..
Anak kecil pun tidur..disebuah trotoar bersama karungnya..
Anak kecil tertidur, bahagia…tidur didepan pelataran istana rumah pejabat…
Mataku memandang kukira boneka..
Anak kecil begitu lelah…tidur pulas tanpa ayah dan ibu…
Kubangunkan Dia, lima ribu kuberikan..
Sepuluh ribu mengucur dari tangan rekanku..
Matanya mendelik kaget…lima belas ribu ditangannya..
Dia seperti bermimpi…
Tanganku menyapu kepalanya….
Menyuruhnya pergi tanpa hardik..
Hatiku menangis….Tak kuasa menahan..
Ya Allah berikan dia kemulyaan…
Hatiku perih, mengingat masa laluku…
Mengingat nasib anakku kelak…
Ya Allah, sampai kapan ia menikmati kemiskinannya..
Ya Allah, terlalu berat beban yang dia pikul..
Anak kecil beranjak pergi…
Mulutnya diam…tapi matanya bicara…
Siapa Anda, yang membuatku terbangun
Diantara tidur dan mimpiku didepan istana…
Maaf sayang…kuganggu tidurmu…
Maafkan aku…apa yang kuberikan..
Tak sebanding harapanmu….
Maaf Sayang, aku menulismu dalam baitku…
Menulismu dalam dosaku dan para pejabat itu…
Baubau, 20 Maret 2010, pukul 11.30 wita
Tidur Anak Kecil Di Pelataran Istana
Penulis By Unknown on 21 March 2010 | No comments
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Post a Comment