di Istana Bogor |
Mungkin sekedar pengalaman sederhana yang tak layak publis. Kamis dan Jumat 19-20 Mei 2011, rasanya hidup bersama dengan dua tokoh besar negeri ini. Sang proklamator, Soekarno Hatta. Ya, setidaknya ‘roh’ kedua tokoh ini telah menemaniku dua hari itu. 19 Mei 2001, Saya bersama rombongan lurah se kota Baubau berkunjung ke Istana Bogor. Bukan sekedar mengamati bangunan megah itu Tapi seolah tersihir dengan masa lalu Presiden RI yang pertama ini. Mengamati ruang kerjanya, tempat tidurnya, hingga menyempatkan diri ‘menduduki’ kursi yang sering digunakannya dalam menjamu sejumlah tamu negara lainnya.
“Bangga rasanya..dan berharap ada tuah yang kuperoleh” harapku. Satu hal yang menjadi catatanku, adalah patung-patung wanita telanjang menjadi penghias istana, menenggelamkanku ingin menyelami sosok Bung Karno terhadap seorang wanita…(nantilah kutulis tersendiri..)…
Esoknya, Jumat 20 Mei 2011. Pukul 08.00 malam. Aku menyempatkan diri masuk ke rumah Ibu Meutia Hatta, yang tengah melangsungkan pernikahan anaknya. Meutia adalah putri Bung Hatta, mantan Wapres RI pertama. Bergabung dengan tetamu agung, tentu pengalaman tersendiri…(padahal aku ini Cuma anak seorang buruh kasar)..apalagi baying-bayang Hatta seolah menjadi penghias pernikahan itu….
Tapi aku bersyukur bisa merasakan hal itu..meski hanya bersama roh kedua sang proklamator ini…
Jakarta Pukul 00.00 dinihari, 21 Mei 2011