Ibarat terpesona kemolekan gadis Ibukota, saya jatuh cinta…hati saya luluh di tengah ambisi merebut gelar akademik seperti mereka yang kini bertaruh dengan syahwat pendidikannya... Saya luluh pada dunia baru saya, dunia yang menguji nyali kepemimpinan saya dan nyali hidup saya sebagai seorang pengembara di belantara kemajukan ibukota.. Benar! Ini memang adu nyali,..nyali sebagai orang kampung, dan nyali untuk memulai hidup baru sebagai bagian dari sejarah panjang seorang calon pemimpin baru di negeri ini..Pak Prabowo Subianto…dan cinta itu mulai tersemai di sebuah ormas bernama Gardu Prabowo….
Gardu Prabowo….,namanya memang tak semolek organisasi lain. Tak sedikit yang mempertanyakan ‘kerendahan’ nama Gardu ini, sebab otak mereka berpikir tentang ‘gubuk’, ‘pos ronda’, ‘gardu listrik’ dan sebagainya....tidak masalah dan wajar saja jika ada yang berfikir semacam itu, sebab memang demikian makna sederhananya. Tapi kebanggaan menjadi terpencar ketika mengurai akronim Gardu sebagai ‘Gerakan Rakyat Dukung’ Prabowo’ apalagi kawan-kawan mempercayakan satu posisi leader di sini sebagai Sekretaris Jenderal di tingkat Nasional...
Saya paham, maklum dan mengerti, jika posisi Sekjen ini tentu menjadi mimpi banyak orang…apalagi posisi ini erat sekali hubungannya dengan sosok Prabowo Subianto…mimpi-mimpi dimana tidak sedikit orang mempersepsikan jika posisi ini adalah nilai tawar seseorang untuk menduduki posisi strategis tatkala Pak Prabowo menjadi Presiden di negeri ini…tapi karena angan-angan itu saya lalu tertawa kecil, karena berusaha menyelami alur pikir dan angan-angan orang-orang itu, yang menurut saya ‘tidak semudah’ itu menggapainya....sebab bagaimanapun, Gardu Prabowo hanyalah Ormas, bukan partai…yang kerap ‘jatah-jatahan’ posisi tatkala mereka berhasil menjadi penguasa dan pemenang dalam sebuah perhelatan politik..
Lalu mengapa saya memilih Gardu Prabowo? Saya memandang organisasi ini sekedar wahana menyalurkan kemampuan berorganisasi, menguji teori-teori yang selama ini saya peroleh di bangku perkuliahan…menguji hasrat bercengkrama dengan elit-elit Pak Prabowo yang amat kental dengan kesuksesan Orde Baru, dan juga bercengkrama dengan petinggi-petinggi militer yang pernah dekat dengan sosok Prabowo Subianto…kalaupun ada stigma banyak orang , bahwa posisi saya sebagai Sekjen adalah gambaran ke depan hidup saya di perhelatan public nasional, saya menganggapnya sebagai doa besar. Namun saya tentu tak bisa berharap banyak dan berlebihan, sebab jika tidak terpenuhi, maka muka saya ibarat terpercik kotoran yang membuat malu muka sendiri… saya ingin mengulang kata-kata saya sebelumnya…ini organisasi massa..bukan partai politik…
Bagi saya..Gardu Prabowo diantara dinamikanya yang menjadi rebutan banyak orang dan elit, karena terklaim sebagai ormas terbaik dalam merekrut massa, terbesar dan paling militant dalam mendompleng massa Pak Prabowo..tentu banyak pula ‘mainan’ yang menjadi ‘cobaan’ dalam memimpin Ormas ini bersama para dewan pimpinan nasional lainnya. ‘mainan-mainan’ ini diantaranya; banyaknya oknum yang selalu menjelajah ke lini public yang selalu menjual dan menggaransikan nama Pak Prabowo, bila ormas ini menjanjikan masa depan seseorang…saya sadar ini Jakarta..saya sadar ini politik…saya sadar jika saya tengah bersama nama besar seorang Prabowo Subianto..dan saya sadar jika saya tengah berada dan telah masuk dalam putaran permainan politik, yang sarat dengan konflik dan intrik…tapi saya percaya Allah Sang Penguasa, selalu membuka cakrawala dan semesta berfikir, bahwa yang benar itu benar, dan akan memutar balik klaim opini, bila dunia politik tidak selamanya penuh dengan intrik hitam yang saling menyikat dan menyikut…tetapi dunia politik juga menjadi dunia untuk membawa rakyat Indonesia kearah yang lebih baik…saya masih percaya itu..meski saya berada pada ruang yang abu-abu pemikiran banyak orang…
Kini saya telah larut dalam Gardu Prabowo ini…saya hanya ingin berkata pada public, bahwa Gardu Prabowo mengajarkan pada saya tentang makna kehidupan yang penuh dinamika….Gardu Prabowo mengajarkan saya pada makna sebuah loyalitas…mengajarkan saya pada arti dan cara menyemai hidup dalam dunia logika yang terbalik…bahwa Gardu memang bukan partai…tetapi Gardu telah menyemai semangat anak bangsa, untuk bangkit dan tidak terpuruk dalam dunia pragmatism…Gardu mengajarkan saya mana lawan dan kawan..Gardu mengajarkan saya tentang cara berfikir seorang jenderal bernama Prabowo Subianto….
Karenanya saya juga ingin mengajak untuk hidup bersama dalam sebuah ‘gerakan’ bukan sekedar ‘menggabung’…Gerakan Rakyat Dukung Prabowo…se ibarat air yang terus bergerak dan mengalir menuju ke hilir…sebab air yang tenang dan diam kerap menjadi sumber penyakit, tak layak konsumsi, dan tak bisa di pakai bersuci (dalam konsep Islam)… karena itulah, saya ingin menjawab sendiri pikiran saya..inilah alasan mengapa saya memilih ‘Gerakan Rakyat Dukung Prabowo’….Gardu Prabowo….Merah Putih!!
**
Catatan kecil di sela-sela ingatan G30 S/PKI…47 tahun silam…
Gardu Prabowo….,namanya memang tak semolek organisasi lain. Tak sedikit yang mempertanyakan ‘kerendahan’ nama Gardu ini, sebab otak mereka berpikir tentang ‘gubuk’, ‘pos ronda’, ‘gardu listrik’ dan sebagainya....tidak masalah dan wajar saja jika ada yang berfikir semacam itu, sebab memang demikian makna sederhananya. Tapi kebanggaan menjadi terpencar ketika mengurai akronim Gardu sebagai ‘Gerakan Rakyat Dukung’ Prabowo’ apalagi kawan-kawan mempercayakan satu posisi leader di sini sebagai Sekretaris Jenderal di tingkat Nasional...
Saya paham, maklum dan mengerti, jika posisi Sekjen ini tentu menjadi mimpi banyak orang…apalagi posisi ini erat sekali hubungannya dengan sosok Prabowo Subianto…mimpi-mimpi dimana tidak sedikit orang mempersepsikan jika posisi ini adalah nilai tawar seseorang untuk menduduki posisi strategis tatkala Pak Prabowo menjadi Presiden di negeri ini…tapi karena angan-angan itu saya lalu tertawa kecil, karena berusaha menyelami alur pikir dan angan-angan orang-orang itu, yang menurut saya ‘tidak semudah’ itu menggapainya....sebab bagaimanapun, Gardu Prabowo hanyalah Ormas, bukan partai…yang kerap ‘jatah-jatahan’ posisi tatkala mereka berhasil menjadi penguasa dan pemenang dalam sebuah perhelatan politik..
Lalu mengapa saya memilih Gardu Prabowo? Saya memandang organisasi ini sekedar wahana menyalurkan kemampuan berorganisasi, menguji teori-teori yang selama ini saya peroleh di bangku perkuliahan…menguji hasrat bercengkrama dengan elit-elit Pak Prabowo yang amat kental dengan kesuksesan Orde Baru, dan juga bercengkrama dengan petinggi-petinggi militer yang pernah dekat dengan sosok Prabowo Subianto…kalaupun ada stigma banyak orang , bahwa posisi saya sebagai Sekjen adalah gambaran ke depan hidup saya di perhelatan public nasional, saya menganggapnya sebagai doa besar. Namun saya tentu tak bisa berharap banyak dan berlebihan, sebab jika tidak terpenuhi, maka muka saya ibarat terpercik kotoran yang membuat malu muka sendiri… saya ingin mengulang kata-kata saya sebelumnya…ini organisasi massa..bukan partai politik…
Bagi saya..Gardu Prabowo diantara dinamikanya yang menjadi rebutan banyak orang dan elit, karena terklaim sebagai ormas terbaik dalam merekrut massa, terbesar dan paling militant dalam mendompleng massa Pak Prabowo..tentu banyak pula ‘mainan’ yang menjadi ‘cobaan’ dalam memimpin Ormas ini bersama para dewan pimpinan nasional lainnya. ‘mainan-mainan’ ini diantaranya; banyaknya oknum yang selalu menjelajah ke lini public yang selalu menjual dan menggaransikan nama Pak Prabowo, bila ormas ini menjanjikan masa depan seseorang…saya sadar ini Jakarta..saya sadar ini politik…saya sadar jika saya tengah bersama nama besar seorang Prabowo Subianto..dan saya sadar jika saya tengah berada dan telah masuk dalam putaran permainan politik, yang sarat dengan konflik dan intrik…tapi saya percaya Allah Sang Penguasa, selalu membuka cakrawala dan semesta berfikir, bahwa yang benar itu benar, dan akan memutar balik klaim opini, bila dunia politik tidak selamanya penuh dengan intrik hitam yang saling menyikat dan menyikut…tetapi dunia politik juga menjadi dunia untuk membawa rakyat Indonesia kearah yang lebih baik…saya masih percaya itu..meski saya berada pada ruang yang abu-abu pemikiran banyak orang…
Kini saya telah larut dalam Gardu Prabowo ini…saya hanya ingin berkata pada public, bahwa Gardu Prabowo mengajarkan pada saya tentang makna kehidupan yang penuh dinamika….Gardu Prabowo mengajarkan saya pada makna sebuah loyalitas…mengajarkan saya pada arti dan cara menyemai hidup dalam dunia logika yang terbalik…bahwa Gardu memang bukan partai…tetapi Gardu telah menyemai semangat anak bangsa, untuk bangkit dan tidak terpuruk dalam dunia pragmatism…Gardu mengajarkan saya mana lawan dan kawan..Gardu mengajarkan saya tentang cara berfikir seorang jenderal bernama Prabowo Subianto….
Karenanya saya juga ingin mengajak untuk hidup bersama dalam sebuah ‘gerakan’ bukan sekedar ‘menggabung’…Gerakan Rakyat Dukung Prabowo…se ibarat air yang terus bergerak dan mengalir menuju ke hilir…sebab air yang tenang dan diam kerap menjadi sumber penyakit, tak layak konsumsi, dan tak bisa di pakai bersuci (dalam konsep Islam)… karena itulah, saya ingin menjawab sendiri pikiran saya..inilah alasan mengapa saya memilih ‘Gerakan Rakyat Dukung Prabowo’….Gardu Prabowo….Merah Putih!!
**
Catatan kecil di sela-sela ingatan G30 S/PKI…47 tahun silam…