SUDAH sebulan lamanya Ustadz Jefri Al-Buchori (Uje) wafat, namun namanya selalu dikenang oleh banyak orang, bahkan media pun mempublishnya seolah-olah Uje masih hidup. Mungkin jelang Ramadhan, sehingga pesona almarhum kembali menggaung di media meski settingnya fokus pada istri dan anak-anak almarhum Uje. Sebagai pengagum, saya amat jarang melewatkan tontonan terkait ustadz gaul ini.
Satu hal sisa keagungan sang Pencipta pada Uje adalah istrinya, Pipik Dian Irawati. Sosok yang teramat memendam lara atas kepulangan Uje, setiap tayang di tivi ia selalu saja melerai air mata kesedihan, seolah baru sehari ia ditinggal Uje selama-lamanya. Meski begitu wajah bening Pipik tetap saja memancarkan aura kecantikan, meski ia telah memiliki beberapa orang putra. Bahkan saat menontonnya sore ini, sempat saya melontar kalimat, “Aihh cantiknya istri Uje ini” kataku.
Mungkin bagi banyak orang ungkapan ini bernada melecehkan kebesaran nama Uje, tetapi saya sekedar mengagumi dan menebak-nebak jika status menjanda bagi Pipik tak akan mengurangi rezekinya dalam membesarkan anak-anak sepeninggal almarhum. Berbekal nama besar mendiang, paras yang cantik dimiliki dan bekal sebagai penyanyi religi, Pipik bakal tetap eksis dalam panggung-panggung entertainer di Tanah Air.
“Aihh cantiknya Pipik”, lagi-lagi saya menggumam. Pesona wanita ini tak lekang karena derai air mata kesedihannya. Wajahnya bulat berbalut jilbab dengan kerling mata yang bermaskara, di mata saya sungguh keagungan yang tak ternilai. Bahkan setiap sunggingan senyum selalu saja ada lesung pipi hadir disana. Merugi rasanya mengalihkan mata dalam meski hanya sekejap.
Semoga saja pesona ini menjadi anugerah Pencipta untuk mendapatkan rezeki halal yang berlimpah. Uje pasti tersenyum di sana, dan saya selalu mengaguminya. “Aiihh, beningnya wajah Pipik”...
**
Satu hal sisa keagungan sang Pencipta pada Uje adalah istrinya, Pipik Dian Irawati. Sosok yang teramat memendam lara atas kepulangan Uje, setiap tayang di tivi ia selalu saja melerai air mata kesedihan, seolah baru sehari ia ditinggal Uje selama-lamanya. Meski begitu wajah bening Pipik tetap saja memancarkan aura kecantikan, meski ia telah memiliki beberapa orang putra. Bahkan saat menontonnya sore ini, sempat saya melontar kalimat, “Aihh cantiknya istri Uje ini” kataku.
Mungkin bagi banyak orang ungkapan ini bernada melecehkan kebesaran nama Uje, tetapi saya sekedar mengagumi dan menebak-nebak jika status menjanda bagi Pipik tak akan mengurangi rezekinya dalam membesarkan anak-anak sepeninggal almarhum. Berbekal nama besar mendiang, paras yang cantik dimiliki dan bekal sebagai penyanyi religi, Pipik bakal tetap eksis dalam panggung-panggung entertainer di Tanah Air.
“Aihh cantiknya Pipik”, lagi-lagi saya menggumam. Pesona wanita ini tak lekang karena derai air mata kesedihannya. Wajahnya bulat berbalut jilbab dengan kerling mata yang bermaskara, di mata saya sungguh keagungan yang tak ternilai. Bahkan setiap sunggingan senyum selalu saja ada lesung pipi hadir disana. Merugi rasanya mengalihkan mata dalam meski hanya sekejap.
Semoga saja pesona ini menjadi anugerah Pencipta untuk mendapatkan rezeki halal yang berlimpah. Uje pasti tersenyum di sana, dan saya selalu mengaguminya. “Aiihh, beningnya wajah Pipik”...
**
